Friday, April 19, 2013

Catatan Si Tusti


Masa SMA sebentar lagi akan berakhir. Tinggal menghitung bulan untuk bertemu lagi dengan teman-teman SMA (walaupun entar kuliah pasti ada yang  ketemu). Sebelum semua berakhir, gue mau liat apa aja yang terjadi selama SMA ini. Maka dari itu gue membuat “Catatan Si Tusti”. Kenapa “Tusti”?? nanti pasti gue ceritain.

1.     Kelas 10 atau kelas 1 SMA itu masa-masanya adaptasi. Di masa ini, gue menulis post berjudul “High School Like Hell”. Masa ini adalah masa-masa gue stress  karena pelajaran yang nggak ngerti sama sekali. Dan semester 2 adalah masa-masa perbedaan antara anak IPA dan IPS terlihat banget.

2.     Kelas 11 atau kelas 2 SMA adalah masa transisi. Tugas dan project numpuk semua. Dan yang paling diinget sampe sekarang itu adalah nilai-nilai yang anjlok. Nggak tau kenapa tapi nilai turun semua. Tapi masa-masa excursion itu masa-masa yang paling seru dari kelas 11.

3.     Kelas 12 atau kelas 3 SMA adalah masa-masa penentuan. Di sini harusnya kita hanya difokuskan sama UN, tapi ada Cambridge yang menghalangi. Terpaksa fokus terbagi 2. Kalau kelas 11 nilai udah anjlok, kelas 12 lebih anjlok.

Itulah mengapa gue merasa high school itu kayak living in hell. Namun, setelah didetik-detik terakhir, gue menemukan cahaya. Kalau dipikir-pikir, gue hanya melihat sisi gelap dari SMA. Tetapi dibalik itu, banyak banget memori-memori yang bener-bener tidak bias terlupakan:

1.     Emang temen SMA dan SMP gue hamper semuanya sama aja. Tapi, gue ketemu dan menemukan sisi-sisi lain dari temen gue yang baru dan yang lama. Arin, sejak SMA dia mulai pake jilbab. Sifatnya dari dulu sama aja. Fangirlingnya juga nggak berkurang, cuma kalau dulu boyband yang udah tua alias senior (Suju), sekarang dia menemukan band band berondong alias rookie. VIXX, EXO, 100%, B.A.P,……… nggak bias disebutin satu-satu deh. Dama, sekarang terpengaruh dengan para rookie. Kepolosannya juga masih sama. Khansa juga masih segila dulu. Bersama Arin dan Dama, mereka membuat grup Rookie’s Lovers. Kalau udah ngomongin band rookie, gue langsung lost deh. Nurullita, yang dulunya penggemar DBSK, sekarang Cherrybelle (loh kok??). My lovely Haroro!!!Tsabita yang sejak kelas 11 jatuh cinta dengan Changmin tapi juga menemukan cinta di dunia nyata setelah sekian lama galau to the max. Jansport ambassador Lana dan Sabila. Teman gue yang aneh bin ajaib, Nadia dan Aubrie. Para pecintaTusti, Vida dan Luna. Teman yang sudah bosen sekelas terus, Kezia. My mother and kkamjjong unnie, Ghea.  Dan sang master modus Alyssia. Dengan mereka, gue memiliki banyak memori yang bener-bener nggak bias dilupakan. Mulai dari ngumpul pas snack dan lunch. Kita gossip, ngomongin hal yang nggak penting, bahkan kadang nyanyi-nyanyi lagu lama dilorong gedung SMA. Kalau pas lunch, sebenernya yang kita omongin itu-itu aja. Cerita dari jaman SMP yang diulang-ulang melulu. Tapi lucunya, nggak pernah bosen tuh.

2.     12D, kelas De Winner!!! Base teacher yang baik banget, Pak Dicky. Pernah pas ujian Bahasa Sunda, kita semua kadang-kadang tanya jawaban sama yang lain. Dan lucunya, Pak Dicky malah ngebantuin kita. Alhasil makin serulah Tanya jawabnya. Dan juga hari terakhir belajar, kita buat video Harlem Shake (lagi booming nih). Dan dimasukin ke YouTube. Rusuh banget deh.

3.     SAM 2, kelas khusus belajar Science dan Math. Kelas ini nggak pernah sepi. Sampe gurunya aja udah minta ampun. Siapa dulu anak-anaknya. Nih gue kasih tau ya siapa aja. Gue, Luna, Inta, Dena, Annya, Kezia Estevien, Rafdy, Satya, Glenn, Ariesta, Jordie, Ray, Henry. Dari semua kelas SAM, guru-guru mengakui bahwa SAM ini adalah yang paling berisik.

4.     Tusti Fever!!! (udah kayak Bieber aja). Nah gue sekarang bakal cerita kenapa nama Tusti itu muncul. Jadi ceritanya dimulai dari luna yang salah menyebut nama panjang gue waktu SMP. Harusnya Kristanti, tapi Luna manggil gue Kinastusti. Jadi bias dibilang pelopornya Luna. Karena kesalahan itu, Luna mulai manggil gue dengan nama Tusti. Itu juga diikutin sama Vida yang kebetulan pas SMP sekelas. Sebenernya awal SMA, nama itu udah mulai terlupakan. Tapi, arena kelas 12 sekelas lagi sama sang pencipta dan pencinta Tusti, mulailah nama Tusti keluar lagi. Tapi sekarang udah mulai kesebar ke hamper satu angkatan. Gimana nggak, tiap hari pasti ada aja si Vida teriak manggil gue dengan nama “TUUSSSTTTTIII!!!”. Awalnya sihrisih, tapi lama-lama itu jadi kebiasaan disekolah dan jadi trademark sendiri. Yang lucunya lagi, Luna, Vida, Nurullita sama Kezia kadang suka ngepas-pasin lagi dengan namaTusti. Biasanya sih liriknya ada yang digganti dengan kata Tusti. Hal ini, jujur, bakal gue kangenin banget.

Memang bener kata orang “You don’t know what you’ve got until it’s (almost) gone”. Memori-memori ini baru terpikirkan setelah gue liat post temen gue dan merenung. Ternyata iya ya, gue punya segudang memori indah selama SMA ini. Mungkin hal itu tertutup dengan stresnya UN, UAS, Ujian praktek, dll. Tetapi setelah mata bener-bener terbuka, gue menyadari betapa indahnya masa-masa SMA.

Sekian catatan si Tusti (ngikutin catatan si Boy ceritanya). Pesan untuk semua anak kelas 3 SMA, mari kita berjuang bersama mencapai cita-cita dan masa depan kita. Karena ini bukan akhir dari segalanya, tetapi awal dari masa depan kita.

NB: Long time no see!! Long time no post :D

No comments:

Post a Comment