Masa SMA sebentar lagi akan berakhir. Tinggal menghitung bulan untuk bertemu lagi dengan teman-teman SMA (walaupun entar kuliah pasti ada yang ketemu). Sebelum semua berakhir, gue mau liat apa aja yang terjadi selama SMA ini. Maka dari itu gue membuat
“Catatan Si Tusti”. Kenapa “Tusti”?? nanti pasti gue ceritain.
1.
Kelas 10 atau kelas 1 SMA
itu masa-masanya adaptasi. Di masa ini, gue menulis post berjudul “High School Like Hell”.
Masa ini adalah masa-masa gue stress karena pelajaran yang nggak ngerti sama sekali. Dan
semester 2 adalah masa-masa perbedaan antara anak IPA dan IPS terlihat banget.
2.
Kelas 11 atau kelas 2 SMA
adalah masa transisi. Tugas dan project numpuk semua. Dan yang paling
diinget sampe sekarang itu adalah nilai-nilai yang anjlok. Nggak tau kenapa tapi nilai turun semua. Tapi masa-masa
excursion itu masa-masa yang paling seru dari kelas 11.
3.
Kelas 12 atau kelas 3 SMA
adalah masa-masa penentuan. Di sini harusnya kita hanya difokuskan sama UN, tapi ada Cambridge
yang menghalangi. Terpaksa fokus terbagi 2. Kalau kelas 11 nilai udah anjlok, kelas
12 lebih anjlok.
Itulah mengapa gue merasa high
school itu kayak living in hell. Namun, setelah didetik-detik terakhir, gue menemukan cahaya. Kalau dipikir-pikir,
gue hanya melihat sisi gelap dari SMA. Tetapi dibalik itu, banyak banget memori-memori yang bener-bener tidak bias terlupakan:
1.
Emang temen SMA dan SMP gue hamper semuanya sama aja. Tapi, gue ketemu dan menemukan sisi-sisi lain
dari temen gue yang baru dan yang lama. Arin, sejak SMA dia mulai pake jilbab.
Sifatnya dari dulu sama aja. Fangirlingnya juga nggak berkurang, cuma kalau dulu boyband yang udah tua alias senior (Suju),
sekarang dia menemukan band band berondong alias rookie. VIXX, EXO, 100%, B.A.P,………
nggak bias disebutin satu-satu deh. Dama, sekarang terpengaruh dengan para rookie.
Kepolosannya juga masih sama. Khansa juga masih segila dulu. Bersama Arin dan Dama, mereka membuat grup Rookie’s Lovers. Kalau udah ngomongin band rookie, gue langsung lost deh.
Nurullita, yang dulunya penggemar DBSK, sekarang Cherrybelle (loh kok??). My lovely
Haroro!!!Tsabita yang sejak kelas 11 jatuh cinta dengan Changmin tapi juga menemukan cinta di dunia nyata setelah sekian lama
galau to the max. Jansport ambassador Lana dan Sabila. Teman gue yang aneh
bin ajaib, Nadia dan Aubrie. Para pecintaTusti, Vida dan Luna. Teman yang sudah bosen sekelas terus, Kezia.
My mother and kkamjjong unnie, Ghea. Dan sang master
modus Alyssia. Dengan mereka, gue memiliki banyak memori yang bener-bener nggak bias dilupakan. Mulai dari ngumpul pas
snack dan lunch. Kita gossip, ngomongin hal yang nggak penting,
bahkan kadang nyanyi-nyanyi lagu lama dilorong gedung SMA. Kalau pas lunch, sebenernya yang kita omongin itu-itu aja. Cerita dari jaman SMP yang
diulang-ulang melulu. Tapi lucunya, nggak pernah bosen tuh.
2.
12D, kelas De Winner!!! Base
teacher yang baik banget, Pak Dicky. Pernah pas ujian Bahasa Sunda, kita semua kadang-kadang tanya jawaban sama yang lain. Dan lucunya, Pak Dicky malah ngebantuin kita. Alhasil makin serulah Tanya jawabnya. Dan
juga hari terakhir belajar, kita buat video Harlem Shake (lagi booming nih). Dan dimasukin ke YouTube. Rusuh banget deh.
3.
SAM 2, kelas khusus belajar
Science dan Math. Kelas ini nggak pernah sepi. Sampe gurunya aja udah minta ampun. Siapa dulu anak-anaknya. Nih gue kasih tau ya siapa aja. Gue, Luna, Inta, Dena, Annya, Kezia Estevien,
Rafdy, Satya, Glenn, Ariesta, Jordie, Ray, Henry. Dari semua kelas SAM,
guru-guru mengakui bahwa SAM ini adalah yang paling berisik.
4.
Tusti Fever!!! (udah kayak
Bieber aja). Nah gue sekarang bakal cerita kenapa nama Tusti itu muncul. Jadi ceritanya dimulai dari luna yang salah menyebut nama panjang gue waktu SMP. Harusnya Kristanti, tapi Luna
manggil gue Kinastusti. Jadi bias dibilang pelopornya Luna. Karena kesalahan itu, Luna
mulai manggil gue dengan nama Tusti. Itu juga diikutin sama Vida yang kebetulan pas SMP sekelas. Sebenernya awal SMA, nama itu udah mulai terlupakan.
Tapi, arena kelas 12
sekelas lagi sama sang pencipta dan pencinta Tusti, mulailah nama Tusti keluar lagi. Tapi sekarang udah mulai kesebar ke hamper satu angkatan.
Gimana nggak, tiap hari pasti ada aja si Vida teriak manggil gue dengan nama “TUUSSSTTTTIII!!!”. Awalnya sihrisih, tapi lama-lama
itu jadi kebiasaan disekolah dan jadi trademark sendiri. Yang lucunya lagi, Luna, Vida,
Nurullita sama Kezia kadang suka ngepas-pasin lagi dengan namaTusti. Biasanya sih liriknya ada yang digganti dengan kata Tusti. Hal
ini, jujur, bakal gue kangenin banget.
Memang bener kata orang “You
don’t know what you’ve got until it’s (almost) gone”. Memori-memori ini baru terpikirkan setelah gue liat post
temen gue dan merenung. Ternyata iya ya, gue punya segudang memori indah selama SMA ini. Mungkin hal itu tertutup dengan stresnya UN, UAS, Ujian praktek, dll. Tetapi setelah mata bener-bener terbuka, gue menyadari betapa indahnya masa-masa SMA.
NB: Long time no see!! Long time no post :D
No comments:
Post a Comment